THE TROYA WAR!
Kisah Perang Troya dipicu oleh sebuah
permasalahan rumit yang selalu dialami oleh setiap manusia, yaitu cinta. Perang
ini dilatarbelakangi oleh perselisihan antara seorang pangeran bernama Paris
dengan Raja Menelaus untuk memperebutkan seorang perempuan bernama Helen. Paris oleh ayahnya, Raja Priam, dikirim ke Yunani untuk
menjalankan sebuah misi kerajaan. Di sana ia bertemu dengan Helen, seorang
perempuan cantik yang langsung memikat hatinya. Paris pun lantas menetapkan
diri untuk menjadikan Helen sebagai istrinya.
Namun, Paris mendapatkan
fakta bahwa ternyata Helen adalah istri dari raja tempatnya berkunjung. Paris
yang sudah terlanjur cinta, meyakinkan Helen untuk ikut bersamanya meninggalkan
Yunani. Ia tidak memikirkan dampak yang akan terjadi dari keputusannya
tersebut. Paris benar-benar akan menerima segala resiko yang kelak akan
menimpanya, dan juga negaranya.
Sekembalinya Raja
Menelaus dari perjalanannya, ia mendapati kabar bahwa Helen kabur bersama Paris
menuju Troya. Ia pun langsung menggerakan pasukannya untuk menyerbu kota Troya.
Dengan kekuasaannya, Raja Menelaus berhasil menggabungkan beberapa kekuatan
pasukan dari sekutu-sekutunya di wilayah Yunani.
Troya pun digempur
habis-habisan oleh kekuatan yang sangat besar. Kekuatan Yunani terdiri dari
pahlawan-pahlawan besar negeri itu, seperti Raja Nestor dari Pylos, Achilles,
dan Odysseus. Troya benar-benar tidak dapat berkutik akibat dari gempuran
pasukan Yunani tersebut. Banyak korban berasal dari warga sipil yang tidak tahu
apapun. Troya menjadi lautan darah akibat dari keegoisan cinta Paris terhadap
Helen.
Perang Troya
diperkirakan terjadi sekitar abad ke-13 SM sampai 12 SM. Namun banyak orang
yang tidak percaya dengan kebenaran dari Perang Troya tersebut, dan hanya
menganggapnya sebagai legenda Yunani. Sebagian orang berpendapat bahwa Perang
Troya hanyalah karangan fiksi dari seorang sastrawan Yunani, Homer. Perang
Troya dianggap sebagai buah pemikiran Homer dalam karyanya Iliad dan Odyssey.
Homer hidup 3 abad setelah Perang Troya terjadi, hal itulah yang mungkin
membuat sebagian orang tidak mempercayai kebenarannya.
Namun kini kisah Perang
Troya mulai dianggap sebagai kejadian sejarah yang benar-benar terjadi, bukan
hanya sebuah mitos belaka. Berawal dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Heinrich Schleimann, masyarakat mulai benar-benar meyakini kebenaran Perang
Troya.
Schleimann mulai
melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan Kota Troya dan perang yang
terjadi di sana setelah ia membaca karya-karya Homer, terutama Iliad dan
Odyssey. Ia melakukan risetnya yang pertama sekitar tahun 1870. Schleimann
menggali sebuah reruntuhan kuno di wilayah Bali Dagh, Hisarlik, dekat
Dardanella, Turki.
Dari reruntuhan itu,
Schleimann menemukan sembilan kota yang terkubur saling bertumpukan. Schleimann
memperoleh banyak bukti-bukti penyerbuan dan pembakaran oleh bangsa Yunani di
lapisan kota kedua.
Kisah cinta Paris dan
Helen yang berakhir dengan pembantaian berdarah itu menjadi sebuah kisah
sejarah yang sangat penting dalam melakukan penelitian mengenai hubungan cinta
dengan perang. Sejarah Troya telah menjadi sejarah cinta dan peperangan. Hal
itulah yang selalu jadi perdebatan bahwa kekuasaan para penguasa selalu
didasari oleh perasaan, baik itu perasaan ingin menguasai, perasaan ingin
saling menghancurkan, ataupun perasaan cinta seperti yang dilakukan oleh Paris
terhadap Helen.
Sumber: Elga, A. Yusrianto. 2017. Kisah-Kisah Pembantaian Kejam dalam
Peperangan Dunia. Yogyakarta: Palapa.
Comments
Post a Comment